Profil Desa Tipes
Ketahui informasi secara rinci Desa Tipes mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Surakarta. Jelajahi potensi ekonomi kreatif, UMKM unggulan seperti Roti Kecik Ganep, sejarah, serta data demografi dan wilayah terbaru dari pusat industri dan hunian yang dinamis ini.
-
Pusat UMKM Inovatif dan Legendaris
Tipes merupakan rumah bagi industri kuliner bersejarah Roti Kecik Ganep (berdiri 1881) yang telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda, sekaligus menjadi basis bagi UMKM kreatif seperti pengolahan limbah perca dan pemasaran digital melalui komunitas "Mastinim
-
Kawasan Urban Padat dengan Lokasi Strategis
Dengan kepadatan penduduk mencapai lebih dari 19.000 jiwa/km², Tipes adalah salah satu area hunian terpadat di Surakarta yang berfungsi sebagai gerbang kota di bagian selatan, berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukoharjo
-
Pemerintahan Proaktif dan Menjadi Percontohan
Pemerintah Kelurahan Tipes aktif meluncurkan program layanan publik inovatif seperti "Besuk Kiamat" dan berhasil dalam pemberdayaan masyarakat, menjadikannya sebagai tujuan studi tiru bagi aparat pemerintah dari daerah lain

Kelurahan Tipes, yang terletak di Kecamatan Serengan, merupakan salah satu kawasan paling vital di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Dikenal sebagai pusat hunian yang padat sekaligus rumah bagi industri legendaris dan UMKM yang inovatif, Tipes memadukan denyut kehidupan perkotaan dengan warisan sejarah yang kental. Wilayah ini tidak hanya menjadi saksi bisu perkembangan Kota Solo dari masa ke masa, tetapi juga aktif bertransformasi menjadi etalase ekonomi kreatif yang tangguh, membuktikan perannya sebagai salah satu pilar penyangga dinamika sosial dan ekonomi di Surakarta. Dengan lokasinya yang strategis dan semangat kewirausahaan warganya, Tipes menjelma menjadi sebuah kelurahan yang berdaya saing tinggi.
Geografi dan Demografi: Wajah Urban di Perbatasan Kota
Kelurahan Tipes secara administratif berada di bagian barat daya Kota Surakarta. Letaknya yang strategis menjadikannya sebagai salah satu gerbang masuk dari arah Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta tahun 2024, luas wilayah Kelurahan Tipes yaitu 0,64 kilometer persegi atau setara dengan 64 hektare. Wilayah ini terbagi menjadi 11 kampung, di antaranya yang terkenal ialah Kampung Nirbitan, Puspan, Kemasan, Sutogunan dan Tipes sendiri.
Secara geografis, batas-batas wilayah Kelurahan Tipes ialah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan.
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kelurahan Kratonan, Kecamatan Serengan.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, dengan Kali Jenes sebagai penanda batas alamiah.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Menurut data kependudukan BPS Kota Surakarta pada tahun 2023, jumlah penduduk di Kelurahan Tipes tercatat sebanyak 12.355 jiwa. Dengan luas wilayah 0,64 km², maka kepadatan penduduk di kelurahan ini mencapai sekitar 19.304 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan bahwa Tipes merupakan salah satu kawasan permukiman terpadat di Kota Surakarta, yang mencerminkan fungsinya sebagai pusat hunian urban yang telah berkembang sejak lama. Tingginya kepadatan ini diimbangi dengan tata ruang yang memadukan area permukiman dengan kawasan usaha, menciptakan sebuah ekosistem yang hidup dan dinamis selama 24 jam.
Sejarah dan Warisan: Dari Perkampungan Kuno hingga Ikon Kuliner
Sejarah Kelurahan Tipes tidak dapat dipisahkan dari perkembangan Kota Surakarta sebagai pusat pemerintahan Keraton Kasunanan. Meskipun asal-usul penamaan "Tipes" tidak tercatat secara definitif dalam arsip sejarah populer, kawasan ini telah lama menjadi bagian dari wilayah kota yang berfungsi sebagai area permukiman bagi abdi dalem dan masyarakat umum. Perkembangannya sebagai sebuah perkampungan yang mapan didorong oleh lokasinya yang berdekatan dengan pusat kota serta jalur-jalur ekonomi yang menghubungkan Surakarta dengan wilayah sekitarnya.
Salah satu penanda sejarah terpenting di Tipes ialah berdirinya Toko Roti Ganep pada tahun 1881. Didirikan oleh pasangan Tan Tiang San dan Auw Like Nio, usaha ini menjadi pelopor industri roti modern di Solo. Produk andalannya, Roti Kecik, yang terinspirasi dari bentuk biji sawo kecik, segera menjadi camilan favorit di kalangan bangsawan keraton hingga masyarakat luas. Keberadaan Roti Ganep selama lebih dari satu abad bukan hanya sekadar kisah sukses bisnis, melainkan juga cerminan akulturasi budaya dan perkembangan sosial ekonomi di Tipes. Kini, Roti Kecik Ganep telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, mengukuhkan status Tipes sebagai kawasan yang melahirkan ikon kuliner legendaris.
Potensi Ekonomi: Inovasi UMKM dan Daya Saing Digital
Kelurahan Tipes merupakan pusat kegiatan ekonomi yang sangat produktif, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Jantung perekonomian wilayah ini tidak hanya bertumpu pada warisan kuliner, tetapi juga pada inovasi dan kreativitas warganya dalam mengolah potensi yang ada. Semangat kewirausahaan ini menjadi motor penggerak utama yang menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain Roti Ganep yang legendaris, Tipes juga menjadi rumah bagi berbagai jenis usaha lainnya. Salah satu yang menonjol ialah UMKM "Gunung Perca", sebuah usaha kreatif yang berfokus pada pengolahan limbah kain perca dari industri garmen menjadi produk-produk bernilai jual tinggi. Inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan produk fesyen yang unik. Keberadaan UMKM seperti Gunung Perca menunjukkan kemampuan adaptasi dan inovasi masyarakat Tipes dalam melihat peluang ekonomi.
Pemerintah Kelurahan Tipes juga menunjukkan dukungan penuh terhadap kemajuan UMKM. Hal ini dibuktikan dengan adanya program-program pendampingan dan fasilitasi. Salah satu inisiatif terbaru yang menarik perhatian ialah gerakan "Mastinimpil" (Masyarakat Tipes Berani Tampil). Komunitas yang mayoritas terdiri dari ibu-ibu ini secara aktif memanfaatkan platform digital dengan melakukan siaran langsung (live streaming) untuk memasarkan produk-produk UMKM lokal. Menurut berita yang dilansir oleh Kompas.com pada Juli 2025, kegiatan ini terbukti efektif dalam mendongkrak penjualan dan memperluas jangkauan pasar, menunjukkan bahwa masyarakat Tipes telah melek digital dan siap bersaing di era ekonomi modern.
Infrastruktur dan Layanan Publik: Menopang Kehidupan Urban
Sebagai kelurahan yang padat penduduk, Tipes didukung oleh infrastruktur dan fasilitas layanan publik yang memadai untuk menopang kebutuhan warganya. Jaringan jalan di dalam kelurahan, meskipun sebagian besar berupa gang-gang sempit khas perkampungan kota, terhubung dengan baik ke jalan-jalan utama seperti Jalan Veteran dan Jalan Bhayangkara, yang memberikan akses mudah ke berbagai penjuru Kota Surakarta.
Di bidang kesehatan, terdapat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang melayani kebutuhan kesehatan dasar bagi warga. Selain itu, lokasi Tipes yang dekat dengan pusat kota juga memudahkan akses menuju rumah sakit-rumah sakit besar di Surakarta. Fasilitas pendidikan, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah, juga tersedia di dalam maupun di sekitar wilayah kelurahan.
Pemerintahan kelurahan yang berlokasi di Jalan Cokrobaskoro III No. 13 aktif memberikan layanan administrasi kepada masyarakat. Salah satu inovasi layanan yang patut dicatat ialah program "Besuk Kiamat" (Berkas Sukses Kirim di Hari Kematian), sebuah layanan proaktif untuk pengurusan akta kematian dan perubahan dokumen kependudukan bagi keluarga yang berduka. Program ini, seperti yang diberitakan oleh situs resmi Disdukcapil Surakarta, menunjukkan komitmen pemerintah kelurahan dalam memberikan pelayanan yang efisien dan empatik. Keberhasilan Tipes dalam mengelola pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat bahkan menjadikannya sebagai lokasi studi tiru bagi kelurahan dari kota lain, seperti yang dilakukan oleh perwakilan dari Kota Malang.
Kehidupan Sosial dan Budaya: Guyub dalam Keberagaman
Kehidupan sosial di Kelurahan Tipes bercirikan semangat kebersamaan dan keguyuban yang tinggi. Meskipun berada di tengah hiruk pikuk kota, nilai-nilai sosial tradisional tetap terjaga. Masyarakat yang berasal dari beragam latar belakang hidup berdampingan secara harmonis, menciptakan lingkungan sosial yang dinamis. Kegiatan kemasyarakatan, mulai dari kerja bakti, pengajian, hingga perayaan hari besar nasional dan keagamaan, rutin diselenggarakan di tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).
Kampung-kampung di dalam wilayah Tipes memiliki karakteristiknya masing-masing, namun terikat dalam satu identitas komunal yang kuat. Masjid, gereja, dan tempat ibadah lainnya berdiri sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial bagi komunitasnya. Warisan budaya tidak hanya termanifestasi dalam bentuk kuliner seperti Roti Kecik, tetapi juga dalam etos kerja dan semangat gotong royong yang diwariskan dari generasi ke generasi. Inisiatif seperti Mastinimpil menjadi bukti modern dari semangat komunal ini, di mana warga saling mendukung untuk kemajuan bersama. Dengan demikian, Tipes tidak hanya unggul dalam bidang ekonomi, tetapi juga kaya akan modal sosial yang menjadi fondasi utama bagi pembangunan wilayah yang berkelanjutan.